Selasa, 03 Juni 2014

Media Massa Masih Netral Menjelang PilPres?

Tulisan ini sengaja saya buat untuk refleksi diri kita sendiri, bagaimana media sangat berperan penting dalam kehidupan kita.


Salah satu fungsi media massa atau Pers adalah sebagai media informasi atau dalam makna yang saya pahami (semoga yang lain sepaham.) Media Massa menjadi penyampai informasi kepada masyarakat.
Nah dewasa ini kita banyak melihat ya, beberapa Group media massa itu pemiliknya adalah Politisi. Apakah berita berita atau informasi yang mereka sampaikan itu netral? mungkin beberapa tema atau topik akan terasa netral. Namun, ketika kalian mencermati satu topik di media massa yaitu POLITIK. Jika anda peka, coba deh liat di beberapa media yang dimiliki politisi yang berkoalisi sama salah satu Capres. Pasti pas bahas capres yang didukung dan kesannya dibesar besarin sementara bahas capres yang satu cuma sekilas. Selain itu juga media yang mendukung salah satu Capres tapi nggak di punyai sama politisi. Istilah saya sih Media Massa Sponsor Capres. Kalo kalian peka, emang sih mereka nggak terang terangan mendukung Capres itu. Tapi, mereka menyampaikan secara halus kalau mereka mendukung Capres itu, dengan cara menyampaikan berita salah satu Capres secara terus menerus yang kadang itu nggak penting. Akibatnya buat masyarakat awam, mereka terpengaruh dan mereka akan manteb milih itu Capres.

Nah, yang saya takutkan adalah ketika beberapa media ini mendukung salah satu Capres secara halus, mereka juga punya rencana halus dibalik dukungannya. Jaman sekarang nggak ada yang tanpa tujuan mendukung sesuatu, kecuali emang tulus. Tapi tulus jaman sekarang sih udah susah ditemuin, ngumpet di Gua mungkin ya. Jadi hati hati aja deh sama Media Massa selama masa kampanye 4 Juni sampai waktu yang tidak ditentukan entah kapan (karena media juga bisa saja menyerang pemerintahan terpilih nanti). :))

Kemudian kalau kalian baca baca salah satu berita di media massa dan bandingin sama media yang lain, pernah nggak sih kalian nemuin kejanggalan? misalnya kutipan kata - kata narasumber, yang kadang dipotong tengah jalan padahal ada lanjutannya (di media lain ada lanjutannya). Atau judul yang terkesan memprovokasi? atau negative campaig dan black campaig yang menjatuhkan salah satu capres?. Disinilah kepekaan serta kecerdasan kita menyaring suatu berita dibutuhkan. Jangan mudah terprovokasi suatu pemberitaan yang belum tentu bener, dalam artian itu beneran sesuai kejadian yang terjadi atau cuma dikasih "bumbu" biar sedap. Kadang ada juga media yang agak kampret, nggak tau penyebab suatu kejadian tapi pakai imbuhan kata "di" (misal : dibakar) yang bermakna ada subyek yang sengaja membakar, padahal kalau belum ada saksi mata dan bukti kan harusnya imbuhan "ter" (misal : terbakar). Nah kan, beda imbuhan aja bisa jadi beda makna kok, makanya kita harus hati hati milih milih media dan pintar menyaring informasi. Belum tentu bener, karena tiap narasumber bisa aja beda pendapat, karena kadang narasumber yang dipake itu pro sama capres yang di dukung media itu. Nah lo susah kan.

Capek ya baca beginian? atau, malah bosen? yang nulis juga -_- (ini siapa yang nanya ya? *plak)

Nah ini tahap kesimpulan dari yang tadi diatas kita bahas. Lebih peka terhadap pemberitaan tiap capres di media yang berbeda, bandingin tiap media. Kalau kalian masih ragu, coba liat rekam jejak setiap capres, liat juga kontribusi buat negara. Pahami juga riwayat tiap capres dari berbagai sumber. Bisa aja kan sumber satu sama yang lain itu nggak sama. Jangan GOLPUT juga, awas aja kalo kalian GOLPUT tapi pas pemerintahan baru kalian ngeluh soal pemerintahan yang baru aja terpilih. Jadilah masyarakat yang pintar menyaring berita. Kalau udah manteb sama salah satu capres ya 9 Juli 2014 silahkan kalian nyoblos itu capres, dan jangan nyesel. Inget kan lagunya coklat jaman vokalisnya masih kikan? "5 menit untuk 5 tahun...". 

dan yang terakhir, jawaban dari judulnya, menurut saya ada media massa yang masih netral kok, menyampaikan kebaikan semua capres, dan tidak mendukung salah satu. Tapi, hitungan jari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar